Selamat datang di Digiside, jasa digital marketing terpercaya, pada artikel ini kita akan membahas informasi seputar cara personal branding.
Cara personal branding menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan oleh kelompok usia produktif yang sedang menapaki karir.
Membangun personal branding menjadi hal yang sangat penting, baik bagi mereka yang bekerja di perusahaan atau perkantoran konvensional
Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membangun personal branding, penasaran dengan pembahasannya? simak artikel ini hingga akhir.
Apa Itu Personal Branding?
Sebelum masuk ke pembahasan utama tentang personal branding, alangkah lebih baiknya jika kamu ketahui dan pahami terlebih dahulu apa itu personal branding:
Personal branding adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk membangun citra atau reputasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Hal ini berbicara tentang bagaimana cara menciptakan dan mempromosikan citra atau identitas diri yang unik dan khas.
Cara Personal Branding
Langsung saja, berikut adalah cara membangun personal branding yang wajib diketahui oleh para anak muda:
1. Tetapkan Citra yang Ingin Dikenali – Cara Personal Branding
Personal branding sekilas seperti pencitraan, akan tetapi keduanya merupakan hal yang sama sekali berbeda.
Personal branding mencerminkan karakter asli seseorang, sehingga citra tersebut bertahan lama.
Sedangkan pencitraan adalah gambaran karakter yang sengaja dimanipulasi, sehingga tidak berumur panjang.
Tetapkan citra yang ingin kamu tampilkan, pastikan kesan tersebut original atau tidak dibuat-buat agar tidak menjadi pencitraan yang bisa merugikan di masa depan.
2. Kenali Apa yang Menjadi Keunikan Diri
Untuk membangun citra diri, pertama-tama kenali keunikan diri sendiri, karena dengan mengenali diri sendiri, seperti mengetahui bakat dan kelebihannya merupakan modal awal yang mempermudah langkah selanjutnya.
Namun, bakat dan kelebihannya tersebut harus dikembangkan untuk menjadi personal branding yang kuat.
Jika merasa tidak memiliki kemampuan khusus, jangan berkecil hati, cobalah ulik lebih dalam informasi tentang profesi yang dibutuhkan dan nyaman dilakukan, tentukan tujuan, lalu bekali diri dengan keterampilan yang diperlukan.
3. Asah Keterampilan
Mengasah keterampilan adalah elemen penting dalam membangun citra diri, cobalah ikuti pelatihan, baik formal maupun online, yang sesuai dengan bidang yang ingin ditekuni untuk memaksimalkan potensimu.
Setelah pelatihan, implementasikan ilmu yang didapat ke dalam kehidupan sehari-hari, misalnya jika ingin menjadi online marketer, praktikkan dengan membuka toko online atau bergabung dengan usaha lain.
Jika modal terbatas, maka cobalah melamar sebagai online marketer di bisnis yang ada atau mengikuti program magang yang tersedia.
4. Tentukan Target Audiens
Menentukan target audiens merupakan hal penting yang perlu dilakukan pada saat membangun personal branding.
Sebagai contoh, jika ingin pindah dari perusahaan X ke perusahaan Y sebagai senior content editor, cari tahu apa yang Y butuhkan.
Apakah pengalaman tiga tahun di perusahaan X cukup? Mengenali karakter perusahaan Y dan diri sendiri akan memperkuat posisi tawarmu.
5. Tampilkan Lebih Banyak Portofolio
Action speaks louder than words atau dengan kata lain implementasikan keterampilanmu dengan lebih banyak portofolio.
Misalnya, sebagai copywriter atau content writer di sebuah perusahaan, hasil kerjamu hanya dilihat oleh rekan kerja.
Jika ingin pindah ke perusahaan lain, kamu mungkin perlu lebih banyak usaha untuk menjelaskan kualitasmu.
Kendati demikian, dengan memiliki portofolio publik, seperti menulis di blog atau website sendiri, orang di luar kantor dapat melihat keterampilanmu.
Ini mengukuhkan citra sebagai copywriter atau content writer, portofolio tersebut akan menjadi senjata ampuh saat mencari klien atau pekerjaan baru.
6. Perluas Networking
Cara berikutnya dalam membangun personal branding adalah melalui networking.
Dengan jaringan pertemanan dan rekanan yang luas, kamu membuka lebih banyak peluang untuk berkembang.
Jangan hanya terpaku pada satu kelompok, perluas relasi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda.
Melalui networking, kamu bisa mendapatkan lebih banyak teman untuk berdiskusi atau bekerja, serta memperoleh wawasan baru dari berbagai sudut pandang.
Networking juga bisa membuka pintu rezeki, misalnya, seorang teman yang bekerja sebagai konsultan pajak bisa merekomendasikan jasa arsitekmu kepada kliennya, yang kemudian bisa menjadi sumber peluang baru.
7. Manfaatkan Banyak Platform
Membangun citra kini lebih mudah berkat teknologi digital, seperti lewat platfrom LinkedIn, Instagram, dan Twitter.
Platfrom tersebut disebut bisa menjadi alat ampuh untuk memperluas jaringan dan menampilkan portofolio, dan banyak di antaranya bisa digunakan secara gratis.
Kamu tidak perlu menggunakan semua platform, misalnya seorang media influencer di bidang fashion mungkin lebih cocok menggunakan Instagram, TikTok, dan blog.
Sebaliknya, seorang business analyst mungkin lebih efektif menggunakan LinkedIn dan Medium.
Pilih platform sesuai dengan audiens yang ingin dijangkau dan pelajari cara memaksimalkan penggunaannya untuk membangun citra dengan tepat.
Jika kamu merasa terbantu dengan artikel ini, kamu juga mungkin akan menyukai artikel kami tentang Cara Memanfaatkan Blog untuk Personal Branding.
Akhir Kata
Cukup sampai di sini pembahasan tentang cara personal branding, semoga artikel ini memberikan manfaat bagi pembaca.
FAQ
Branding berbicara tentang bagaimana cara menjadikan diri kalian sebagai suatu merk/ brand yang banyak dikenali dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Kita akan menjadi menonjol dan berbeda dari orang lain, sehingga dapat memberikan kesan di benak orang lain.
Beberapa elemen kunci dalam branding adalah: Identitas Pribadi: Menetapkan siapa Anda, apa yang Anda tawarkan, dan apa nilai yang Anda anut. Visibilitas: Meningkatkan keberadaan dan keterlibatan Anda dalam berbagai platform, baik online maupun offline.
Tinggalkan Balasan