Halo, teman-teman Digiside! Kali ini, kita akan membahas tentang dua konsep yang sering bikin bingung banyak orang yaitu perbedaan branding dan marketing.
Kedua hal ini sama-sama penting buat bisnis, tapi apa sih sebenarnya bedanya? Jika penasaran, yuk simak artikel ini sampai akhir agar lebih paham dan tahu perbedaannya!
Nah, kemudian di bawah ini kita akan langsung masuk pada pembahasan pertama yang mendasar, yaitu tentang pengertian branding dan marketing.
Apa Itu Branding?
Nah, pertama kita akan membahas branding terlebih dulu, branding itu adalah tentang bagaimana orang lain melihat dan merasakan sebuah merek.
Bayangkan kalau kamu pakai baju atau sepatu tertentu, dan teman-teman kamu bilang, “Wah, keren banget deh, kamu!” Nah, itu artinya branding kamu berhasil.
Jadi, branding bukan cuma soal logo, nama, atau desain, tapi tentang kesan yang dibangun dan diakui oleh orang lain.
Branding ini sendiri mirip seperti membuat cerita tentang siapa kita, apa nilai kita, dan kenapa kita ada.
Misalnya, kenapa ada orang yang rela bayar lebih untuk beli produk Apple dibanding merek lain? Itu karena Apple punya branding yang kuat tentang inovasi, kualitas, dan eksklusivitas.
Ternyata, jika dilihat dengan seksama branding ini kurang lebih mirip banget dengan hierarki kebutuhan Maslow
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, orang cenderung mencari sesuatu yang lebih emosional dan inspiratif.
Misalnya, sepatu tidak hanya sekadar alat untuk melindungi kaki, tapi bisa jadi simbol status, gaya hidup, atau bahkan prestasi.
Apa Itu Marketing?
Nah, sedangkan dengan marketing itu adalah proses atau cara bagaimana kita menyampaikan produk atau jasa kita ke konsumen.
Ibaratnya, kalau ada orang yang bilang, “Ayo, lihat produk kita! Lagi ada diskon, lho!” itu adalah marketing yang fokusnya adalah pada action untuk menarik perhatian konsumen.
Dalam dunia marketing, kita sering dengar istilah “Marketing Mix” yang terdiri dari 4P: Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).
Tapi, sekarang konsep ini berkembang jadi 7P dengan tambahan: People (Orang), Process (Proses), dan Physical Evidence (Bukti Fisik), ternyata semuanya ini kolaborasi untuk menciptakan strategi yang menarik bagi konsumen.
Marketing adalah tentang bagaimana produk itu dijual, di mana dijualnya, berapa harganya, dan bagaimana cara promosinya.
Bisa dibilang bahwa, marketing merupakan strategi dengan jangka pendek untuk mencapai penjualan.
Baca Juga: Personal Branding untuk Guru dan Pendidik
Contoh Dari Beda Branding dan Marketing
Biar makin jelas, yuk kita lihat contoh nyatanya! Misalnya, kamu lagi ngincer sepatu Nike Air Jordan.
Kamu beli sepatu itu karena apa, sih? Apakah karena memang butuh sepatu (what), ada diskon menarik (how), atau karena kamu pengen ngerasain keren dan berprestasi seperti atlet-atlet terkenal yang jadi brand ambassador Nike (why)?
Buat banyak orang, mungkin jawabannya ada di “why”. Mereka merasa terinspirasi sama nilai-nilai yang dibawa oleh merek Nike. Mereka pengen merasa menjadi bagian dari “tim pemenang”.
Ini lah kekuatan dari branding yang sukses—bisa membuat orang merasa terhubung secara emosional.
Di sisi lain, bayangin kamu beli blazer di ITC Mangga Dua. Kamu beli karena memang butuh blazernya (what), atau karena harganya murah (how)? Kalau lebih ke soal harga, ini berarti keputusan konsumen lebih dipengaruhi oleh strategi marketing.
Mengapa Branding Lebih Dari Sekadar Logo?
Kadang, orang salah paham dan pikir branding itu cuma soal logo, warna, atau slogan. Padahal, branding jauh lebih dalam dari itu.
Ini tentang bagaimana sebuah merek menciptakan identitas dan bagaimana identitas itu dirasakan oleh konsumen.
Misalnya, kenapa ada orang yang rela antre panjang dan keluar uang lebih banyak untuk beli iPhone? Karena bagi mereka, iPhone bukan sekadar ponsel, tapi juga simbol gaya hidup dan status sosial.
Contoh lainnya adalah perusahaan seperti Tesla. Branding Tesla itu kuat banget di mata konsumen yang mengutamakan teknologi mutakhir dan keberlanjutan lingkungan.
Orang yang beli Tesla bukan cuma cari mobil listrik, tapi mereka juga beli ide dan visi besar dari Elon Musk tentang masa depan transportasi.
Bagaimana Marketing Mendukung Branding?
Tapi, jangan salah! Marketing juga penting banget. Tanpa strategi marketing yang tepat, cerita keren dari sebuah branding bisa aja nggak nyampe ke konsumen. Jadi, marketing bisa dibilang adalah cara kita “mengantarkan” branding kita ke hadapan banyak orang.
Misalnya, gimana cara Nike bikin orang tahu tentang kampanye mereka? Tentu aja lewat iklan-iklan yang keren, kolaborasi dengan atlet terkenal, sampai strategi pemasaran di media sosial.
Semua itu adalah bentuk marketing yang bertujuan untuk memperkuat branding mereka.
Baca Juga: Marketing Selling Branding
Mana yang Harus Didahulukan Branding dan Marketing?
Jadi, mana yang lebih penting, branding atau marketing? Nah, ini pertanyaan yang sering banget ditanyain.
Jawabannya adalah: keduanya penting dan saling melengkapi! Branding adalah fondasi dari siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.
Sedangkan marketing adalah tergantung bagaimana kamu menyampaikan cerita tersevut kepeda audiens.
Untuk bisnis baru, mungkin lebih baik fokus dulu pada branding yang kuat, bangun cerita dan nilai yang jelas.
Setelah itu, kamu bisa mulai memikirkan strategi marketing yang efektif untuk menyampaikan cerita itu.
Tetapi, kalau bisnis kamu sudah berjalan, bisa jadi fokus pada marketing dulu buat ningkatin penjualan.
Intinya, sinergi antara branding dan marketing yang tepat bisa jadi kombinasi maut untuk bikin bisnis makin sukses!
Kesimpulan
Jadi, Branding itu soal menciptakan cerita yang menginspirasi dan membuat orang terhubung secara emosional, sedangkan marketing adalah cara kita menyampaikan cerita itu ke dunia. Maka dari itu branding dan marketing bukan dua hal yang harus dipilih salah satu, karena keduanya penting dan harus saling mendukung.
Demikianlah pembahasan kali ini mengenai perbedaan branding dan marketing, semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan teman-teman semua.
Tinggalkan Balasan