Press ESC to close

Perbedaan Branding dan Rebranding

Hallo sobat Digidide! Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai Perbedaan Branding dan Rebranding.

Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih jauh, kamu dapat menyimak pembahasannya berikut ini.

Perbedaan Branding dan Rebranding

perbedaan branding dan rebranding
perbedaan branding dan rebranding

Meskipun pencitraan merek dan perubahan citra merek mungkin terlihat mirip, keduanya berbeda dalam pendekatan dan penerapannya.

Pencitraan merek berfokus pada membangun identitas merek dari awal, sementara perubahan citra merek melibatkan pembaruan signifikan pada merek yang sudah ada untuk mengikuti perubahan pasar, preferensi pelanggan, atau tujuan perusahaan yang terus berkembang.

  • Branding

Branding adalah proses yang hati-hati dalam menciptakan identitas merek sejak awal. Ini melibatkan pengembangan narasi yang kuat, menciptakan identitas visual, dan memastikan bahwa merek diterapkan secara konsisten di semua titik kontak.

Tujuan dari branding adalah untuk menciptakan kesan unik dan mudah diingat yang selaras dengan audiens target dan membedakan merek dari pesaing.

  • Rebranding

Rebranding adalah upaya yang lebih besar, memerlukan analisis mendalam terhadap kondisi merek saat ini dan strategi untuk transformasinya.

Ini bisa melibatkan perubahan menyeluruh pada nama, logo, pesan, atau nilai inti dan posisinya.

Rebranding sering diperlukan ketika suatu merek tidak lagi terhubung secara efektif dengan target pasarnya, atau ketika perusahaan telah mengalami perubahan besar yang memerlukan identitas merek yang baru.

Pentingnya Branding dan Rebranding

perbedaan branding dan rebranding

Di bawah ini terdapat pentingnya branding dan rebranding, di antaranya:

Pentingnya Branding

1. Branding Membantu Membangun Identitas Perusahaan

Pernahkah Anda berpikir bahwa branding bisa membantu membangun identitas perusahaan?

Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan menawarkan janji yang sama, seperti kualitas dan layanan yang baik. Namun, janji-janji tersebut tidak akan berarti tanpa identitas merek yang kuat.

Oleh karena itu, sebagai pengusaha, penting untuk mulai membangun identitas merek perusahaan.

Tanpa identitas merek yang kuat, strategi pemasaran bisa gagal, dan produk Anda mungkin dilupakan seiring waktu.

2. Branding Membantu Pelanggan Membedakan Produk Anda dari Kompetitor

Salah satu alasan mengapa branding itu penting adalah karena dapat membantu pelanggan membedakan produk Anda dari kompetitor.

Membangun merek yang kuat bisa membuat bisnis Anda lebih menonjol dibandingkan dengan pesaing.

Selain itu, branding juga meningkatkan visibilitas, yang pada gilirannya meningkatkan peluang pembelian berulang.

Pasalnya, orang lebih cenderung memiliki loyalitas dan komitmen terhadap merek, bukan hanya terhadap produk.

Bayangkan jika air kemasan tidak memiliki branding, konsumen akan membeli air apapun secara acak karena semua terlihat sama. Namun, dengan adanya branding, produk Anda bisa terlihat berbeda.

Inilah alasan mengapa pelanggan lebih memilih membeli air kemasan Anda di supermarket, dibandingkan dengan produk kompetitor.

Bukan karena rasanya berbeda, tetapi karena mereka loyal terhadap merek produk Anda.pembelian berulang.

Pasalnya, orang cenderung tidak memiliki hubungan dengan produk, tetapi memiliki loyalitas dan komitmen terhadap merek.

Bayangkan saja, jika tidak ada branding pada air putih kemasan, maka konsumen akan membeli air apa saja secara bebas karena semua terlihat sama.

Namun, dengan adanya branding dapat membuat produk Anda terlihat berbeda.

Hal itulah yang menyebabkan pelanggan masuk ke supermarket dan membeli produk air kemasan Anda dibanding kompetitor.

Tentunya ini terjadi bukan karena rasanya yang berbeda, melainkan karena pelanggan loyal dengan merek produk Anda.

Pentingnya Rebranding

Berikut beberapa tujuan mengapa Anda perlu mempertimbangkan rebranding:

1. Mengubah Persepsi

Rebranding sering digunakan untuk mengubah persepsi sebuah brand, terutama jika citra brand saat ini tidak lagi selaras dengan tujuan bisnis atau jika ada persepsi negatif di mata pelanggan.

Contohnya, Uber pernah melakukan rebranding setelah menghadapi persepsi buruk terkait perlakuan terhadap mitra pengemudi dan isu yang menimpa CEO mereka.

Uber kemudian melakukan perubahan citra bisnis, yang berhasil mengubah persepsi buruk tersebut dan menunjukkan komitmen terhadap budaya perusahaan yang lebih baik.

Jika bisnis Anda ingin membangun citra yang lebih positif, rebranding bisa menjadi strategi yang tepat untuk membuat pelanggan melihat bisnis Anda dari sudut pandang yang baru.

2. Memperluas Target Pasar

Jika Anda ingin memperluas pasar, rebranding bisa menjadi langkah penting. Hal ini terutama berlaku jika target pasar baru memiliki karakteristik yang berbeda dari pasar sebelumnya.

Pabst Blue Ribbon, misalnya, melakukan rebranding dengan mengubah nama dan kemasan untuk menjangkau pasar baru di luar negeri.

Mereka berhasil memperluas pasar dengan mengubah citra dari produk terjangkau untuk mahasiswa di Amerika menjadi produk premium di China.

Dengan rebranding, Anda bisa menciptakan kesan baru yang menarik bagi target pasar baru.

3. Beradaptasi dan Mengikuti Tren

Bisnis harus terus beradaptasi dengan tren yang berkembang. Jika brand Anda dianggap “ketinggalan zaman”, rebranding bisa membantu menghidupkan kembali brand tersebut.

Airbnb adalah contoh perusahaan yang melakukan rebranding untuk mengikuti tren. Mereka mengubah konsep bisnis dari sekadar layanan hotel menjadi platform akomodasi berbasis komunitas, dengan tagline baru “belong everywhere”. Perubahan ini memperlihatkan fokus mereka pada pasar global yang terus berkembang.

Airbnb juga melakukan redesign logo dan menciptakan font khusus yang mencerminkan rebranding mereka, membuat brand mereka lebih relevan dan menarik bagi konsumen.

Akhir Kata

Mungkin itu saja yang dapat kami sampaikan mengenai perbedaan branding dan rebranding. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *